KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan kepada penulis untuk
menyelesaikan Makalah “Sistem Informasi Manajemen Pariwisata” dengan baik dan
tepat pada waktunya.
Makalah ini kami susun
untuk memenuhi tugas matakuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang merupakan
tugas wajib sebagai salah satu yang menjadi komponen penilaian. Bahan-bahan
untuk membuat makalah ini kami ambil dari berbagai sumber seperti buku dan internet.
Kami menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangannya, baik dari segi isi, penulisan dan
kata-kata. Dikarena keterbatasan data dan referensi maupun kemampuan dan
pengetahuan yang kami miliki. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk para pembaca.
Jakarta, April 2012
DAFTAR ISI
Halaman
Judul i
Kata
pengantar ii
Daftar isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A.
Latar Belakang 1
B.
Perumusan Masalahan 1
C.
Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A.
Analisis sistem Pariwisata 3
B.
Hubungan sistem pariwisata dengan
lingkungan 4
C.
Model dan Penjelasan SIM Pariwisata 6
D. Data-Data yang Diperlukan dalam Suatu Perencanaan
Pariwisata
yang Dapat Diakses Melalui Website 12
E.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem
Manajemen
Pariwisata 13
BAB III PENUTUP 14
A.
Kesimpulan 14
B.
Saran 14
Daftar Pustaka 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Makalah ini akan
membahas tentang Sistem Informasi Manajemen secara umum dan manajemen
Pariwisata secara khusus. Sistem informasi Manajemen sendiri adalah kumpulan
daripada elemen-elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang bertujuan
untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna bagi pemakainya. Bagian yang
akan kami bahas selanjutnya adalah manajemen pariwisata dan sistemnya.
Dalam makalah ini kami
akan menjelaskan bagaimana seseorang yang belum melakukan perjalanan wisata
(calon wisatawan) beraktifitas untuk merencanakan, meyiapkan, dan melaksanakan
kegiatan wisata, hingga menjadi wisatawan, baik wisatawan domestic maupun
wisatawan mancanegara. Dan lebih rinci juga akan kami jelaskan bagaimana proses
calon wisatawan mancanegara berwisata ke Indonesia, dengan penggambaran sebuah
sistem yang akan kami bahas di bab 2.
Pariwisata akan sangat
berkaitan dengan sistem, karena pariwisata adalah bagian dari sub sistem
kehidupan secara menyeluruh. Pariwisata berkaitan dengan berbagai macam
kegiatan wisata dan didukung brbagai fasilitas serta layanan yang disediakan
oleh masyarakat, pengusaha dan pemerintah.
Pariwisata memiliki
hubungan dengan lingkungan pada suatu Negara. Karena pariwisata tidak hanya
berhubungan dengan wisatawan dan obyek wisata saja tetapi juga saling berkaitan
dengan masyarakat dan pemerintah.
B.
Perumusan
Masalah
Adapun
masalah-masalah yang akan di bahas di bab 2 adalah :
1.
Analisis sistem Pariwisata
2.
Hubungan sistem pariwisata dengan
lingkungan
3.
Model dan penjelasan sistem informasi
manajemen pariwisata
4.
Data-Data yang Diperlukan dalam Suatu Perencanaan Pariwisata
yang Dapat Diakses Melalui Website.
5.
Kelebihan dan kekurangan dari sistem
manajemen pariwisata.
C.
Tujuan
Penulisan
Makalah ini kami buat dengan tujuan
memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Dengan adanya makalah
ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan akan sistem manajemen pariwisata,
dan bagaimana hubungannya dengan lingkungan eksternal. Mengetahui bagaimana
tahap-tahap yang dilakukan oleh calon wisatawan dalam melakukan perjalanan
wisatanya mulai dari menyiapkan dokumen-dokumen perjalanan hingga wisatawan
kembali ke Negara atau daerah asalnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Analisis
Sistem Pariwisata
Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau
liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Atau disebut
juga dengan industry jasa. Mereka menangani jasa mulai dari transportasi, jasa
keramahan, tempat tinggal, makanan dan minuman dan jasa bersangkutan lainnya
seperti bank, asuransi dan keamanan,
dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian, petualangan, dan
pengalaman baru dan berbeda lainnya.
Menurut Undang-undang
No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan
wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat,
pengusaha, dan Pemerintah.
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan
untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain,
dengan maksud bukan untuk berusaha (business) atau untuk mencari nafkah di
tempat yang dikunjungi, atau semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut
guna bertamasya dan
rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
Dalam melakukan perjalanan wisata, wisatawan
mengandalkan berbagai media informasi seperti peta, brosur dan website. Peta
memudahkan wisata dalam menemukan tempat wisata dengan mudah. Keterbatasan informasi
yang ditampilkan ke dalam peta yang kecil menjadi kelemahan peta sebagai media
informasi yang tepat. Brosur menyediakan informasi yang cukup tentang suatu
objek wisata. Namun brosur juga memiliki kendala jika harus dihubungkan dengan
objek yang lain misalnya wisata candi dengan hotel murah, wisata air dengan
agen pariwisata dan sebagainya. Media website sebagai pemandu wisata yang cepat
dan akurat menjadi alternatif terakhir dalam meraih informasi. Kurangnya
pemberian informasi terkini dan jumlah website penyedia wisata yang sangat
banyak semakin membuat wisatawan bingung memilih tempat wisata yang tepat.
Wisatawan
mancanegara yang hendak melakukan perjalanan wisata ke dalam negeri (Indonesia)
tentu membutuhkan dokumen-dokumen perjalanan resmi seperti paspor, visa, tiket,
dan lain-lainnya. Semua dokumen-dokumen tersebut tidak akan terlepas dari peran pemerintah
untuk mengeluarkan dokumen resmi tersebut, begitu juga dengan kerjasama antara
pemerintah dengan pariwisata. Pariwisata memberikan segala peraturan-peraturan
yang berkaitan dengan destinasi wisata kepada wisatawan. Dan untuk memperoleh
informasi mengenai dokumen perjalanan, peraturan dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan pariwisata, maka pihak yang terkait (dinas pariwisata dan
pemerintah) menyediakan berbagai informasi dalam bentuk website yang bisa di
kunjungi kapan saja dan dimana saja oleh wisatawan.
B.
Hubungan
sistem pariwisata dengan lingkungan
Meningkatnya pendapatan, aspirasi, dan kesejahteraan warga
mengakibatkan meningkatnya konsumsi jasa dalam bentuk komoditas wisata dan bagi
sebagian masyarakat telah menjadi suatu bagian dari kebutuhannya. Pada
masa-masa liburan sekolah, banyak diantara warga yang mengisinya dengan
berwisata ke suatu daerah yang menjadi tujuannya. Untuk memudahkan para warga
yang ingin berwisata, dibutuhkan suatu pelayanan informasi yang serba cepat,
efisien, dan efektif mengenai tujuan wisata beserta obyek-obyek yang menarik
yang ada serta sarana transportasi yang bisa digunakan dalam mencapai tujuan.
Disamping kebutuhan para wisatawan terhadap informasi yang
akurat dan lengkap, terdapat pula pihak-pihak lainnya yang membutuhkan data
beserta informasi terkait, diantaranya yaitu pengelolaan industri kepariwisataan
dan pemerintahan karena memiliki peran dalam mengambil keputusan dan sebagai
penentu kebijakan di bidang kepariwisataan. Kebutuhan akan informasi ini
berbeda di setiap pihak, sesuai dengan kebutuhannya. Bagi para wisatawan,
kemudahan dalam pengaksesan akan membantunya dalam merencanakan perjalanan
wisatanya.
Sebagai pihak pengelola industri pariwisata beserta
pihak pemerintah, dengan keberadaan Sistem Informasi Manajemen yang baik akan
sangat membantu dalam
pengambilan keputusan. Dengan adanya Sistem Informasi yang terintegrasi dan
dengan adanya dukungan sistem komputerisasi, manajemen data pariwisata akan
lebih mencapai sasarannya.
Seperti
yang telah dijelaskan di atas bahwa pariwisata akan berhubungan dengan
pemerintah, ekonomi, dan masyarakat.
dinas pariwisata mengumpulkan
data-data seputar pariwisata seperti :
Data
indutri pariwisata, antara lain : Hotel
dan akomodasi, Biro travel/perjalanan wisata (transportasi), Jasa penjual
makanan dan minuman serta Jasa konsultan.
Data
Tujuan Pariwisata, antara lain : Pesona alam, budaya, serta minat khusus,
Fasilitas, Aksesibilitas, Lingkungan, Kebijakan dan regulasi, Manajemen destinasi, Komunikasi dan informasi.
Semua data-data yang ada di
terbitkan oleh pengelola website dinas pariwisata Indonesia, dalam bentuk informasi bagi pemakai
atau pengunjung website tersebut. Sehingga pembisnis maupun masyarakat dapat
meng-akses darimana saja ia berada.
Pariwisata berbasis Sistem Informasi berarti adanya suatu
manajemen sistem informasi kepariwisataan yang berbasis pengolahan data
elektronik dimana keberadaan Sistem Informasi Manajemen Pariwisata ini dapat
pula dibuat suatu sistem yang mendukung keputusan pariwisata. Dengan adanya
sistem ini akan memudahkan wisatawan dalam menentukan rencana perjalanan
wisatanya, selain itu bagi industri pariwisata dan bagi pemerintah, sistem
informasi yang baik akan sangat membantu dalam pengambilan keputusan.
C.
Model dan penjelasan Sistem
Informasi Manajemen Pariwisata
Menurut
Mill dan Morison (1985) pariwisata terkait erat dengan
aktivitas perpindahan tempat yang merupakan sebuah sistem dimana bagian-bagian
yang ada tidak berdiri sendiri melainkan saling terkait satu sama lain seperti
jaring laba-laba (spider’s web).
Sistem Pariwisata menurut Jordan (dalam Leiper, 2004) adalah tatanan
komponen dalam industri pariwisata dimana masing-masing komponen saling
berhubungan dan membentuk sesuatu yang bersifat menyeluruh. Sedangkan Bertalanffy
(dalam Leiper, 2004) mendefinisikan sistem sebagai satu kesatuan elemen
yang saling terkait satu sama lain didalamnya dan dengan lingkungannya. Hall
(2000) menggambarkan secara umum sistem pariwisata mengandung
3 bagian penting yaitu (1) a set of
element (entities), (2) the set of
reletionships between
the elements, (3) the set relationship between those element and environment.
Bagian-bagian penting inilah yang akan menghasilkan suatu sistem yang
saling terkait satu sama lain
Ada
beberapa model sistem pariwisata yang dikenal. Mill dan Morison
(1985) mengembangkan sistem pariwisata model jaring laba-laba, dimana ada
4 subsistem yang terkandung di dalamnya, yaitu pasar (market), perjalanan (travel),
pemasaran (marketing) dan
tujuan wisata (destination).
Dimana masing-masing komponen saling
terkait satu sama lain. Pasar oleh Mill dan Morison dianalogikan dengan konsumen
yaitu bagian yang berkaitan erat dengan kegiatan perjalanan karena
konsumen/pasar adalah subyek atau pelaku perjalanan, dimana pasar sangat
berperan dalam melakukan pembelian perjalanan. Keputusan untuk melakukan perjalanan/menjadi
wisatawan tidak berkaitan erat dengan sistem segmentasi pasar yang merupakan
sebuah sistem tersendiri.
Sub sistem pasar
terdiri dari komponen-komponen yang memiliki keterkaitan satu sama lain, yaitu
perilaku konsumen berupa kebutuhan, keinginan dan motif yang dipengaruhi
oleh faktor eksternal dan internal. Perjalanan adalah aktivitas yang akan
dilakukan konsumen. Seorang individu memutuskan melakukan perjalanan karena 3
hal :
1.
Jika ia menganggap perjalanan yang
dilakukan sebelumnya dapat memuaskan
keinginannya.
2.
Menganggap perjalanan yang akan datang
dapat memuaskan keinginannya.
3.
Ada faktor di luar dirinya/eksternal
yang mempengaruhi, baik itu
teman, keluarga, media, dan sebagainya. Kombinasi ketiga faktor itu yang akan
menentukan perilaku individu dalam membeli produk perjalanan.(Mill and
Morrison, 1985:9).
Perjalanan berkaitan
erat dengan pasar (konsumen). Ketika seseorang memutuskan akan melakukan
perjalanan ia pasti sudah menentukan tempat tujuan, kapan dan bagaimana cara
mencapainya. Oleh karena itu Miil dan Morison menyebut perjalanan adalah
segmen sistem pariwisata yang penting dan bertujuan mendistribusikan
serta menganalisis pilihan-pilihan wisatawan. Dengan demikian bisa
diketahui keecenderungan dari variasi segmentasi perjalanan. Atau dengan kata
lain untuk mengetahui bentuk-bentuk permintaan perjalanan. Data
arus wisatawan domestik maupun internasional merupakan langkah awal untuk
mengetahui pergerakan wisatawan dalam melakukan perjalanan saat ini dan
melakukan prediksi pergerakan wisatawan yang akan datang. Dengan data
tersebut bisa diketahui trend dari perjalanan dan prospeknya dimasa yang akan datang. Bentuk
perjalanan merupakan kombinasi dari siapa yang melakukan perjalanan, dimana,
kapan dan bagaimana perjalanan dilakukan.
Perjalanan
juga terkait erat dengan cara menuju (mode
accessibility) apakah melalui jalan darat dengan kereta api, mobil, maupun melalui udara (pesawat
terbang) atau melalui
laut (kapal, kapal pesiar).
Cara
merencanakan perjalanan (mode desain travel), cara mengoperasikan perjalan
(mode operation travel) dan cara memasarkan perjalanan (mode marketing travel).
Obyek wisata atau tujuan wisata merupakan subsistem pariwisata berikutnya.
Tujuan wisata terdiri dari atraksi wisata dan pelayanan, dimana masing-masing bagian saling
mempengaruhi untuk mewujudkan kepuasan wisatawan. Karena kepuasan
konsumen akan mempengaruhi sistem penjualan perjalanan serta terkait erat
dengan aspek pemasaran. Selanjutnya upaya untuk memasarkan obyek wisata dikemas
dalam strategi pemasaran dengan mempertimbangkan pasar. Begitu seterusnya.
Subsistem
tujuan wisata memiliki tiga komponen
yaitu:
Pertama, kondisi fisik destinasi yang terkait dengan
iklim, keragaman atraksi baik yang alami maupun buatan. Kedua, destinasi
mix yaitu berupa komponen tipologi atraksi (scope, kepemilikan, permanensi,
serta kekuatan yang nampak), fasilitas, infrastruktur, transportasi, dan
hospitality. Ketiga, desain dan pembangunan destinasi wisata (Mill and
Morrison, 1985).
Seperti
yang telah kita pelajari bersama bahwa Sistem Informasi Manajemen itu mempunyai
banyak ciri-ciri, yang di antaranya adalah sistem mempunyai hubungan, sistem
harus punya input dan output. Dalam sistem informasi yang kita buat ini
merupakan bentuk sistem pariwisata (terutama pariwisata Indonesia) dengan
berpedoman dengan ciri-ciri di atas. Adapun penjelasan yang lebih rinci sebagai
berikut:
Pertama, kami akan menjelaskan tentang manajemen
dalam sistem pariwisata yaitu Dinas Pariwisata. Seperti halnya telah kami
jelaskan sebelumnya, bahwa dinas pariwisata merupakan subsistem dari sistem
pariwisata, yang berperan menyajikan data-data mengenai berbagai macam hal yang
berkaitan dengan pariwisata Indonesia ke dalam pusat informasi (website). Dinas
pariwisata yang berhubungan langsung dengan pemerintah, yang menentukan semua
peraturan-peraturan tentang pariwisata Indonesia.
Dinas pariwisata merupakan subsistem yang
berpengaruh terhadap subsistem lainnya, karena susbistem ini yang melakukan
pengambilan keputusan secara keseluruhan tentang pariwisata Indonesia. Dan juga
menentukan arah pariwisata secara menyeluruh. Dan segala keputusan yang diambil
oleh dinas pariwisata kemudian di jadikan data dan dikelola dalam pusat
informasi (website) yang nantinya akan menjadi informasi untuk siapa saja yang
memerlukannya.
Kedua, dalam sistem ini kami juga membuat subsistem yang
kami sebut dengan pusat informasi (website). Subsistem ini merupakan bagian
yang sangat penting, karena subsistem ini yang menyimpan semua data pariwisata
maupun informasi pariwisata yang di kelola oleh manajemen atau dinas pariwisata.
Semua subsistem dalam sistem pariwisata ini dapat
berhubungan langsung dengan pusat informasi, baik manajemen, input ataupun
output. Subsistem ini dikelola oleh manajemen atau dinas pariwisata.
Ketiga, adalah Input di sini kami menggunakan daftar
calon wisatawan. Input adalah data yang nantinya akan diproses menjadi output,
input bisa berhubungan langsung dengan pusat informasi, karena sebelum
melakukan perjalanan wisata calon wisatawan akan mencari informasi tentang
destinasi wisata, dokumen-dokumen perjalanan wisata, tansportasi, akomodasi dan
atau paket wisata lainnya. Dengan meng-akses website semua informasi dapat
diperoleh dengan mudah dan cepat. Sehingga calon wisatawan dapat merencanakan
perjalanan wisata seperti apa yang akan dipilihnya dan persiapan apa saja yang
akan dilakukan sebelum berwisata.
Keempat, adalah proses menjadi wisatawan.
Persiapan-persiapan yang dilakukan oleh calon wisatawan sebelum melakukan
perjalanan wisata. Apabila ia menginginkan berwisata ke luar Negara atau luar
Daerah, maka dokumen perjalanan apa saja yang harus dimilikinya. Di sini kami
menuliskan sub-sistem dari proses tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Identitas
diri : adalah dokumen resmi yang dimiliki semua orang, salah satunya KTP (Kartu
Tanda Penduduk).
b) Paspor
: adalah Dokumen perjalanan resmi yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintah
suatu Negara. Paspor biasanya digunakan jika calon wisatawan ingin berwisata ke
luar Negara.
c) Visa
: adalah dokumen yang dikeluarkan oleh sebuah Negara memberikan seseorang ijin
untuk masuk Negara tersebut dalam suatu periode waktu dan tujuan tertentu.
d) Tiket
Perjalanan Wisata : Dokumen yang dibuat oleh perusahaan angkutan perjalanan
baik penerbangan, bis, kereta api maupun kapal laut untuk menyatakan seseorang telah
member kursi di angkutan.
e) Fiscal
: adalah pajak perjalanan.
Proses
pemeriksaan dokumen perjalanan tersebut wajib dilaksanakan karena merupakan
sesuatu hal yang penting bagi Negara yang akan ditinggalkan atau Negara yang
akan dikunjungi maupun Negara dilalui oleh wisatawan atau penumpang
bersangkutan.
Penerapan peraturan
dan ketentuan CIQ (Costum, Immigration,
Quarantine) antara Negara satu dengan Negara lainnya tidak sama sehingga
setiap orang yang akan melakukan perjalanan antar Negara harus secara seksama
mempelajarinya agar perjalanan menjadi menyenangkan dan tanpa hambatan.
Terakhir, adalah
outputs (Daftar Wisatawan Domestik dan Wisatawan Mancanegara). Setelah melalui
beberapa proses di atas maka calon wisatawan dapat dikatakan wisatawan dan
dapat melakukan perjalanan yang diharapkan. Sistem outputs ini akan memberikan
data-data wisatawan ke dalam pusat informasi, yang menjadi informasi bagi
manajemen untuk melihat perkembangan pariwisata Indonesia saat ini, dan untuk
menentuan arah kebijakan seperti apa yang akan diambil untuk menjadikan
pariwisata Indonesia lebih baik lagi. Di sini ada feedback dari pusat informasi yang juga akan memberikan
informasi-informasi tentang pariwisata Indonesia kepada wisatawan yang sedang
melakukan perjalanan wisata.
Demikian sistem
ini bekerja sesuai dengan bagiannya masing-masing, akan tetapi saling
berhubungan satu sama lain dan menciptakan hubungan yang harmonis. Agar
terciptanya tujuan yang diinginkan.
D.
Data-Data
yang Diperlukan
dalam Suatu Perencanaan Pariwisata yang Dapat Diakses Melalui
Website.
1) Data Perencanaan Pengembangan
• Pengembangan wilayah
yang menjadi tujuan wisata dan kebijakannya
• Karakteristik di
daerah yang menjadi obyek wisata
• Pesona alam,
aksesibilitas, fasilitas, SDM, dan informasi obyek wisata
• Segmen pasar.
2) Data Wisatawan
• Profil wisatawan
• Jumlah pengunjung
• Pendapatan devisa
• Tinjauan geografis,
demografis, psikografis, serta perilaku dari wisatawan
3) Data Industri Pariwisata
• Hotel dan akomodasi.
• Biro travel/perjalanan
wisata (transportasi)
• Jasa penjual makanan
dan minuman
• Jasa konsultan
4) Data Tujuan Pariwisata
• Pesona alam, budaya,
serta minat khusus
• Fasilitas
• Aksesibilitas
• Lingkungan
• Kebijakan dan regulasi
• Manajemen destinasi
• Komunikasi dan
informasi
E . Kelebihan dan Kelemahan dari
Pusat Informasi Berbasis Website.
Kelebihan :
1.
Jangkauan pasar
yang sangat luas.
Karena pengguna
Internet yang begitu banyak dan semakin hari semakin meningkat, tentu saja
peluang bisnis di Internet semakin besar.
2.
Bisa diakses
oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.
Internet adalah
dunia tanpa batas. Informasi Perusahaan atau Bisnis bisa dilihat oleh siapa
saja, dimana saja, dan kapan saja.
3.
Akses Informasi
yang sangat mudah.
Hanya dengan beberapa
klik mouse, pengunjung bisa melihat informasi tentang produk dan jasa.
4.
Update
Informasi yang fresh.
Melalui website, dapat memberikan Informasi terbaru dengan sangat cepat.
5.
Publikasi dan
periklanan.
6.
Proteks Brands.
Di Internet
tidak mungkin terdapat 2 nama domain yang sama. Nama Domain yang sudah dimiliki
tidak dapat digunakan oleh instansi atau perusahaan lain.
Kekurangan
1.
Kesulitan utama secara
teknis ada pada ketersediaan akses internet, serta peralatan komputer dan
jaringan yang kurang memadai.
2.
Secara non teknis
kesulitan ada pada ketersediaan data (content) dari Dinas Pariwisata sendiri
yang mana sangat membutuhkan kerjasama dan keterbukaan dari setiap bidang dan
seksi yang ada, sehingga data dapat terintegrasi dengan baik.
3. Kemampuang
SDM yang relatif masih rata-rata dan belum sampai pada tingkat yang mahir
khususnya penguasaan jarirngan komputer dan intern
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pariwisata berbasis TI dalam hal
ini berarti adanya suatu Sistem Informasi Manajemen yang berbasis pada
pengolahan data elektronik. Teknologi informasi yang sangat bermanfaat adalah
pembangunan Sistem Informasi Manajemen Pariwisata. Dengan keberadaan SIM
Pariwisata ini akan dapat juga dibuat Sistem Pendukung Keputusan Pariwisata.
Manfaat
sim bagi wisatawan adalah untuk memudahkan mereka menentukan rencana perjalanan
wisatanya dan bagi industri pariwisata dan pemerintah, adanya sistem informasi
yang baik sangat membantu mereka untuk tujuan pengambilan keputusan. Suatu
Sistem Informasi Manajemen dapat membantu kedua pihak terakhir.
B. Saran
1.
Menurut
kelompok kami, untuk menunjang keberhasilan sistem informasi manajemen
pariwisata pada Dinas kepariwisataan. Maka sangat dibutuhkan hubungan yang
harmonis dan saling mendukung antara sub-sub sistem dalam Sistem Informasi
Manajemen Pariwisata.
2.
Ketersediaan
akses internet, peralatan maupun SDM yang memiliki potensi sangatlah membantu
dalam mempermudah calon wisatawan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
3.
Harus
selalu meng-update data setiap saat dan berupaya membangun komunikasi dengan
mitra bisnis terkait.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/48673835/Model-Sistem-Pariwisata-Daerah-Klaten
Ismayanti. Pengantar Pariwisata, 2009
McLeod,Jr,
Raymond, George P. Schell. Sistem
Informasi Manajemen. Jakarta : Salemba empat, 2008