
....Mungkin rasa ini wajar bagi setiap manusia,begitu juga dengan diriku.....
Cinta... tak ada seorangpun yang tak mengerti itu, bahkan semua merasakan, semua memiiki, semua ingin dicinta dan mencinta itu lah anugrah dari sang pencipta...
Ku tapaklah langkah ini menuju puncak keadilan,,, ku tanamkan harapan untuk seorang yang sudah pasti tak pernah mengecewakanku, yang sangat teramat sayang dan cinta kepaku tiada tara, tapi mungkin kadang kata-kata ini pernah mengucap salah dan menyakitkan hati, meskipun ku berusaha untuk selalu memberikan hal yang terbaik yang bisa kulakukan untuknya., tapi ku hanya manusia yang bisa berecana semua Allah yang menentukan.
Mungkin tak pernah kusadari, tak pernah ku memikirkan, ternyata kadang hidup itu rumit, perlu pengorbanan dan usaha serta pastilah doa untuk menjalaninya, sebagai anak tunggal, aku mungkin sering merasakan kesepian, tanpa saudara, sahabat bahkan teman. Tapi aku tak pernah permaslahkan itu semua, karena hidup seseorang sudah diatur dengat sangat sempurna. Selain itu aku percayakan semua dan berharap sangat besar kepada orang yang selalu ada untuk aku yaitu ortuku

Sejak kecil aku memang tak pernah bisa merasakan kehadiran sosok kedua orang tua aku. Mungkn itu semua karena keadaan yang memaksa kita untuk tidak bisa bersama. Hingga saat waktu telah datang, dan aku baru menyadarinya, ternyata kadang hidup ini terasa kosong. Hingga
Aku pun telah beranjak dewasa, banyak hal yang aku sangat iri dengan teman maupun saudaraku yang lain. Tapi aku selalu bisa menghibur dirku diatas kesendirian itu, aku berusaha untuk merasakan kebahagian meski itu hanya sekecil kerikil.
Ternyata hidupku penuh dengan kebohongan, aku diam dan berpura-pura untuk tak pernah mau tahu urusan mereka, padahal sebenarnya aku sangat mengerti. Tapi aku bisa apa? Aku hanyalah anak kecil yang seharusnaya bungkam, yang seharusnya menutup mata melihat semuanya. Hingga kurasa memang saat ini ku hanya bisa menulis segala isi hati ini yang sebenarnya.
Pernah berpikir, pernah berharap, dan beringin mempunyai seorang kaka yang bisa mendengarku, berbagi dengan ku dan bukan hanya aku yang rasakan semua ini. Tapi ternyata Allah berkehendak lain, mungkin ada rencana yang aku tak menyadari, yang terbaik untukku.
Semua hal tersebut ku bawa hingga sekarang, ternyata aku merasa sangat sendiri. Mungkin sekarang aku tinggal dengan ibuku, tapi aku sangat butuh dan merindukan ayahku, aku ingin seperti semua orang yang bisa kumpul dengan kedua orang tuaku saat kita masih punya kesempatan itu, karena aku tak tahu semua ini kapan akan berakhir, aku tak tahu kapan aku bisa rasakan semua itu, apa mungkin sampai sekarang dirasa penantian ini belum cukup?
"Ayah... dengarkan aku sekarang,, aku sangat sayang sama ayah,, aku juga sangat merindukan ayah,, ayah maafkan aku yang tak pernah bisa ada untuk ayah.Ayah... banyak hal yang aku gak suka tinggal disini, rasanya ingin pulang dan tinggal sama ayah lagi. Aku sangat sayang kepada ayah dan ibu. Tapi kenapa kalian semua harus pisah"Aku hanya bisa berdoa memohon agar semua kembali untukku. Aku sangat ingin ada diantara mereka.
Saat malam larut aku masih saja disini, sendiri. Kadang ku tak pernah memikirkan semua ini, tapi kadang ku juga sangat butuh mereka. Aku bukan siapa-siapa tanpa mereka. Kadang justru hal yang membuat aku sakit yang ada dihadapan mataku setiap waktu sekarang, membuat aku tak pernah bisa berhenti menangis, dan kadang akupun merasa semua ini tak adil untuk aku, kenapa semua harus dia dia dan dia...
Aku sudah terlanjur berbohong kepada semua orang dan menutup-nutupi keadaan dia. Tapi kadang aku merasa kenapa mereka tak pernah tanyakan apa mauku? Mereka lakuin apapun sesuka mereka sendiri. Mereka tak pernah peduli ada aku disini, aku bahkan mungkin dianggap seperti patung yang tak bernyawa yang aku hanya bisa merasakan sakit dan sesak di dada ini. Tapi ku hanya bisa diam dan menenangkan diriku.
Sungguh aku sangat ingin melarang mereka, tapi kadang aku merasa aku belum bisa lakuin semua ini, aku tidak cukup kuat untuk menanggung ini sendiri, aku masih tergantung dengannya, dan aku tak punya siapa-siapa.

Malam ini semakin larut.. semilir angin inipun semakin mendayu.. keheningan ini mungkin berarti untuk sebuah renungan.. namun air mata inipun tak bisa kuhentikan... aku tak mampu melawan rasa ini.. aku tak sanggup berada dalam lingkarang kemunafikan ini... aku hanya mampu tuliskan ini semua sebagai pelampiasan kesedihanku
saat ini dan disaat malam –malam penantianku.
Namun disela-sela kesepian dan kesedihan ini,aku selalu ingin tersenyum untuk semua oranng, aku ingin hidup aku bermanfaat untuk orang lain, aku tak pernah ingin menyakiti orang ain untuk sebuah keegoisanku, aku ingin selalu menambah kesabaranku menambah keikhlasanku untuk sebuah kenyataan hidup yang harus aku jalani dan tak ada satupun yang mampu aku hindari. Ku ingin menambahkan rasa Syukur ini agar ku mampu jalani setiap liku jalan panjang ini, meski dengan penantian dan sebuah perasaan yang terpendam ku ingin selalu menjadi orang yang tegar dan selalu ceria.
Ya Allah Engkau yang Maha Melihat, apa yang hamba perbuat dan mereka, bahkan apa yang hamba rasakan, meski tersimpan Engkau lebih mengetahui... Engkau mengetahui apa yang terbaik untuk hamba dan keluarga hamba Ya Rabb, Engakau pasti akan memberikan apa yang hamba butuhkan bukan apa yang hamba inginkan. Semoga Engkau lekas memberikan kepastian Ya Rabb...
“Sesungguhnya setelah kesulitan itu akan ada kemudahan”