Senin, 25 April 2011

Kesendirianku......

Pernahkah kamu merasakan kebosanan dalam hari-harimu? bahkan merasakan kesendirian yang kamu tak tahu lagi harus berbagi kepada siapa?

Sepertiku mngkin.... Aku lelah dengan tangisan ini, aku bosan dengan kesedihan dan kesendirian ini, aku jenuh dengan penantian yang tak pernah berakhir ini, aku benci dengan harapan dan keinginanku yang tak pernah bisa ku gapai, aku sangat lelah dengan semuanya....

Sanggupkah aku rasakan semua ini sendiri? Mampukah aku terus terdiam dan mencoba untuk tegar lalui semua ini sendiri? Ikhlaskah aku dengan jalan yang membawaku kepada penantian yang sunyi ini? Bisakah aku terus sembunyikan rasa dan asaku selama ini? Ada waktukah aku untuk berbicara kepada mereka?

pertanyaan itu siapa yang harus menjawabnya? akankah aku sendiri, orang lain atau siapa???
Hingga tetesan air mata ini telah habis, kepala terasa sangat berat, dada pun sangat sesak, eratnya genggaman tanganku sendiri, letihnya raga dan jiwa ini, hingga terasa hati ini sangat perih dan sakit
Ingin rasanya aku berteriak, tapi aku menyadari lagi, ini bukan akhir dari segalanya, seua pasti akan terlewati
Besar harapanku, mampu ceritakan kepada seseorang , ingin rasanya menyatukan mereka, menceritakan inginku, dan berada dalam tengah kehangatannya

Harapan itu hanya akan jadi harapan saja, karena aku telah lelah memikirkannya, telah putus asa rasanya mengharapkannya, hingga ku hanya mampu lakukan ini, ceritakan inginku, sedihku, dan kesendirianku dalam sebait tulisan yang akan terus diam tanpa menanggapi apapun...
Aku hanya akan terus berdoa semoga Keajaiban itu lekas datang... meski berawal dari harapan dan mimpi...



Ku tulis untuk diriku.... Berbagi dengan Caraku sendiri 

Kesendirian ini yang selalu menyelimutiku
Tangisan ini yang menjadi temanku
Kesedihan ini yang mempengaruhi rasaku
Masalah ini yang menyakitkanku
Aku tak pernah tahu, Aku tak pernah mengerti
Hingga akupun harus berusaha mencari sendiri
Menyemangati diriku sendiri
Selalu berusaha tegar hadapi semua ini sendiri

Aku berharap ini hanya sebuah mimpi buruk dan aku ingin segera bangun
Aku berhak mendapatkan kebahagiaan dari mereka
Aku pantas memiliki mereka seutuhnya dan Kasih sayangnya
Tapi kenapa harus mereka sendiri yang hancurkan semua harapan dan inginku
kebahagiaan dan senangku. 
Mana pengertian itu? Kenapa semua penuh keegoisan? Pernahkah pikirkan perasaanku?

Helaian nafas panjang...
elusan dada penuh dengan kesabaran
dan diam karena ketabahan
inikah kehidupan?
inikah teladan?
kapan semua terselesaikan?







Jumat, 22 April 2011

Hanya Sekedar Rasa

....Mungkin rasa ini wajar bagi setiap manusia,begitu juga dengan diriku.....

Cinta... tak ada seorangpun yang tak mengerti itu, bahkan semua merasakan, semua memiiki, semua ingin dicinta dan mencinta itu lah anugrah dari sang pencipta... 

Ku tapaklah langkah ini menuju puncak keadilan,,, ku tanamkan harapan untuk seorang yang sudah pasti tak pernah mengecewakanku, yang sangat teramat sayang dan cinta kepaku tiada tara, tapi mungkin kadang kata-kata ini pernah mengucap salah dan menyakitkan hati, meskipun ku berusaha untuk selalu memberikan hal yang terbaik yang bisa kulakukan untuknya., tapi ku hanya manusia yang bisa berecana semua Allah yang menentukan.

Mungkin tak pernah kusadari, tak pernah ku memikirkan, ternyata kadang hidup itu rumit, perlu pengorbanan dan usaha serta pastilah doa untuk menjalaninya, sebagai anak tunggal, aku mungkin sering merasakan kesepian, tanpa saudara, sahabat bahkan teman. Tapi aku tak pernah permaslahkan itu semua, karena hidup seseorang sudah diatur dengat sangat sempurna. Selain itu aku percayakan semua dan berharap sangat besar kepada orang yang selalu ada untuk aku yaitu ortuku

Sejak kecil aku memang tak pernah bisa merasakan kehadiran sosok kedua orang tua aku. Mungkn itu semua karena keadaan yang memaksa kita untuk tidak bisa bersama. Hingga saat waktu telah datang, dan aku baru menyadarinya, ternyata kadang hidup ini terasa kosong. Hingga  Aku pun telah beranjak dewasa, banyak hal yang aku sangat iri dengan teman maupun saudaraku yang lain. Tapi aku selalu bisa menghibur dirku diatas kesendirian itu, aku berusaha untuk merasakan kebahagian meski itu hanya sekecil kerikil.

Ternyata hidupku penuh dengan kebohongan, aku diam dan berpura-pura untuk tak pernah mau tahu urusan mereka, padahal sebenarnya aku sangat mengerti. Tapi aku bisa apa? Aku hanyalah anak kecil yang seharusnaya bungkam, yang seharusnya menutup mata melihat semuanya. Hingga kurasa memang saat ini ku hanya bisa menulis segala isi hati ini yang sebenarnya.

Pernah berpikir, pernah berharap, dan beringin mempunyai seorang kaka yang bisa mendengarku, berbagi dengan ku dan bukan hanya aku yang rasakan semua ini. Tapi ternyata Allah berkehendak lain, mungkin ada rencana yang aku tak menyadari, yang terbaik untukku.

Semua hal tersebut ku bawa hingga sekarang, ternyata aku merasa sangat sendiri. Mungkin sekarang aku tinggal dengan ibuku, tapi aku sangat butuh dan merindukan ayahku, aku ingin seperti semua orang yang bisa kumpul dengan kedua orang tuaku saat kita masih punya kesempatan itu, karena aku tak tahu semua ini kapan akan berakhir, aku tak tahu kapan aku bisa rasakan semua itu, apa mungkin sampai sekarang dirasa penantian ini belum cukup?

"Ayah... dengarkan aku sekarang,, aku sangat sayang sama ayah,, aku juga sangat merindukan ayah,, ayah maafkan aku yang tak pernah bisa ada untuk ayah.Ayah... banyak hal yang aku gak suka tinggal disini, rasanya ingin pulang dan tinggal sama ayah lagi. Aku sangat sayang kepada ayah dan ibu. Tapi kenapa kalian semua harus pisah"
Aku hanya bisa berdoa memohon agar semua kembali untukku. Aku sangat ingin ada diantara mereka.

Saat malam larut aku masih saja disini, sendiri. Kadang ku tak pernah memikirkan semua ini, tapi kadang ku juga sangat butuh mereka. Aku bukan siapa-siapa  tanpa mereka. Kadang justru hal yang membuat aku sakit yang ada dihadapan mataku setiap waktu sekarang, membuat aku tak pernah bisa berhenti menangis, dan kadang akupun merasa semua ini tak adil untuk aku, kenapa semua harus dia dia dan dia... 

Aku sudah terlanjur berbohong kepada semua orang dan menutup-nutupi keadaan dia. Tapi kadang aku merasa kenapa mereka tak pernah tanyakan apa mauku? Mereka lakuin apapun sesuka mereka sendiri. Mereka tak pernah peduli ada aku disini, aku bahkan mungkin dianggap seperti patung yang tak bernyawa yang aku hanya bisa merasakan sakit dan sesak di dada ini. Tapi ku  hanya bisa diam dan menenangkan diriku.

Sungguh aku sangat ingin melarang mereka, tapi kadang aku merasa aku belum bisa lakuin semua ini, aku tidak cukup kuat untuk menanggung ini sendiri, aku masih tergantung dengannya, dan aku tak punya siapa-siapa.

Malam ini semakin larut.. semilir angin inipun semakin mendayu.. keheningan ini mungkin berarti untuk sebuah renungan.. namun air mata inipun tak bisa kuhentikan... aku tak mampu melawan rasa ini.. aku tak sanggup berada dalam lingkarang kemunafikan ini... aku hanya mampu tuliskan ini semua sebagai pelampiasan kesedihanku  saat ini dan disaat malam –malam penantianku.

Namun disela-sela kesepian dan kesedihan ini,aku selalu ingin tersenyum untuk semua oranng, aku ingin hidup aku bermanfaat untuk orang lain, aku tak pernah ingin menyakiti orang ain untuk sebuah keegoisanku, aku ingin selalu menambah kesabaranku menambah keikhlasanku untuk sebuah kenyataan hidup yang harus aku jalani dan tak ada satupun yang mampu aku hindari. Ku ingin menambahkan rasa Syukur ini agar ku mampu jalani setiap liku jalan panjang ini, meski dengan penantian dan sebuah perasaan yang terpendam ku ingin selalu menjadi orang yang tegar dan selalu ceria.

Ya Allah Engkau yang Maha Melihat, apa yang hamba perbuat dan mereka, bahkan apa yang hamba rasakan, meski tersimpan Engkau lebih mengetahui... Engkau mengetahui apa yang terbaik untuk hamba dan keluarga hamba Ya Rabb, Engakau pasti akan memberikan apa yang hamba butuhkan bukan apa yang hamba inginkan. Semoga Engkau lekas memberikan kepastian Ya Rabb...

“Sesungguhnya setelah kesulitan itu akan ada kemudahan”

Selasa, 19 April 2011

Sesungguhnya malam-Mu ini penuh dengan keistimewaan tiada tara yang kadang tak pernah disadari oleh sebagian umat, seperti halnya hamba. Ampunilah ya Allah...
      Memandang langit yang begitu terang, merasakan semilir angin penuh dengan kenikmatan, dan suara makhluk kecil-Mu mentrenyuhkan hati dengan ketenangan dan kedamaian yang sempurna
jika bumi ini luas, lebih luas manakan dengan karunia-Mu Ya Rabb..?
inginku tunjukkan pada dunia, betapa kadang semua ini melelahkan, menyakitkan menguras air mata dan penuh dengan gejolak. Kadang ku merasa telah lelah rasakan semua ini sendiri. Ya Rabb yang maha Melihat tentulah Engkau Mengetahui dan Mengerti apa yang sedang terjadi saat ini terhadap hamba, bahkan yang hamba rasakan dan hamba sembunyikan dari semua orang sekalipun.
      Ya Rabb... Keluarkan hamba dari kebohongan ini, dari tipu muslihat yang mampu menghipnotis semua orang padahal itu hal yang salah. Berikan hidayah-Mu kepada mereka dan orang itu ya Rabb. Hamba tak ingin semua akan terjadi sebuah perbuatan dosa besar atau hal yang buruk lainnya.
      Ya Rabb.. Engkau yang Maha Penyayang, karunia-Mu sungguh luar biasa, nikmat-Mu tiada tara, perhitungan hidayahmu selalu mengalir pada insan yang selalu istiqomah, ampunan-Mu selalu terbuka sangat luas bagi orang-orang yang berpikir. begitu meruginya diriku ya Rabb membiarkan semuanyasesuai dengan apa yang mereka inginkan, padahal ku tahu itu bukan hal yang benar.
      Dosa ini sangat menumpuk Ya Rabb. hingga terasa berat ku memikulnya, Nikmat-Mu yang begitu dahsyat sering hamba hiraukan dan tak pernah ku syukuri, kadang kerinduanku terhadap-Mu terduakan,sangat banyak pula permintaanku kepada-Mu ya Rabb. Tapi ku tak pernah melakukan sesuatu, bahkan kumerasa takut denag makhluk ciptaan-Mu..
     Sujud ini belum diwarnai kekhusyukan hati ya Rabb, Ampunilah hamba-Mu in yang sangat hina, kadang melawan setan saja ku tak mampu, Namun Engkau tak pernah tiduruntuk senantiasa memperhatikanku, bahkan saat aku menuliskan kata-kata dan permintaan yang banyak ini Engkau melihatku
Ya Rabb kembalikan mereka kepadaku... Ku sangat merindukan Mereka ada di dekatku...

Sabtu, 16 April 2011

Sebuah Proses & Pembelajaran Untukku

"Tinggalkan apa yang kamu ragukan untuk apa yang tidak kamu ragukan, karena keujuran membawa kepastian & ketenteraman sedangkan dusta membuahkan kebimbangan & kebingungan" (H.R. Tirmidzi)

Tidak semua orang mampu memilih jalan hidup yang benar dan memahami syariat agama... Tapi alangkah indahnya jika dengan segala kesalahan itu kita mampu mengubahnya menjadi sesuatu pengalaman yang menyemangati kita untuk berusaha memperbaiki diri. 

Aku... bukan orang lain...
Hidupku di saat itu.... bisa dibilang aku hidup pada keluarga yang biasa, agama biasa, harta biasa & pendidikan pun biasa, maksudnya segala sesuatu yang sedang (standar) saja, bahkan saking "sedang" nya, ilmu agama tidak aku serap dari kecil, dan syariat agamapun tidak pernah diajarkan kepadaku, tapi aku bersyukur lingkungan yang mendukung aku belajar banyak hal tentang yang baik dan benar pada syariat islam. banyak hal yang dulu aku tidak pernah tahu, bahkan saat aku melakukan kesalahan aku tidak merasa itu hal yang salah, aku berpikir itu hal yang wajar atau biasa, karena memang tidak menyedihkan atau merugikan (pikiranku saat itu),hingga ku temukan sebuah kejadian yang membuat aku merasa sangat dirugikan, barulah aku berpikir, "sangat bodohlah diriku". 

Tidak berhenti disitu... Awalnya aku berusaha untuk menghentikan semua kesalahan itu, tapi tidak tahu kenapa aku mengulangi untuk kedua kalinya, dengan keragu-raguan aku berusaha berpikir hal ini wajar dalam hidup manusia. dan terjadilah hal yang serupa, aku merasa dirugikan, dihina & dihianati. saat itu aku pun menangis & merasa sangat sakit. lambat laun aku mencoba instropeksi diri, kenapa semua ini terjadi padaku, begitu sangat sulitnya aku ikhlas menerima ketentuan yang ku anggap buruk padahal itu sangatlah baik untukku.. 

Sebuah penyesalanpun mengiringi langkahku... aku menyadari hal itu sangat ditekankan oleh agamaku, dan akupun melanggarnya, ya sudah pastilah aku tidak merasakan ketenteraman. tapi untuk memahami itu butuh sebuah proses panjang dan berliku, karena memang akan sangat banyak rintangan dari arah yang lain. Dan sampai sekarang pun aku masih dalam proses belajar untuk memahami hal yang baik & benar, serta mengaplikasikan dalam kehidupanku.

....Sebuah Nasehat dari Sahabatku....
Hidup adalah rangkaian proses belajar
Belajar bersyukur meski tidak cukup
Belajar ikhlas meski tidak rela
Belajar memahami meski tidak sehati
Belajar setia meski tergoda
belajar dan terus belajar dengan keyakinan setegar karang
tapi sudah kodrat, hati seperti air laut yang bergelombang
pasang surut dan sering terbawa arus
Maka dari itulah kita harus terus belajar
belajar menjadi lebih BAIK



Tentang Aku...

Mungkin sebagai pemula, kurang afdhol jika aku tak menulis sedikit tentang diriku. Panggil saja aku "prapty" atau "Ties". Di lahirkan di Pacitan, 23-mei-1992. Tapi sekarang aku tingggal di Jakarta. Moto hidup aku adalah Sabar dalam menghadapi cobaan & ikhlas dalam menerima ketentuan dari Allah swt., meskipun sabar & ikhlas itu masih suatu pembelajaran untuk langkah hidupku, tapi sudah seharusnya kan seorang muslim berusaha untuk itu, karena Allah swt tak pernah lalai mengawasi setiap hamba-Nya.
Aku suka dengan hal yang berbau hitung mennghitung, karena itu adalah ilmu pasti, hal itupun yang membuat aku memilih ekonomi sebagai studi lanjutku, yang sampai sekarang masih aku jalani, Doakan semoga cepat lulus yaa...
Favorit: sepertinya hal yang sangat luas jika membicarakan kesukaan, tapi aku paling suka dengan sesuatu yang berwarna menyejukkan yaitu "hijau".
Aku kira cukup perkenalannya, karena akan banyak hal yang nanti akan aku tuliskan disini, tentang apa-apa yang mungkin pernah aku alami atau pengalaman
semoga ada manfaat yang bisa diambil..Amin...