Kamis, 26 April 2012

Makalah SIM Pariwisata



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan kepada penulis untuk menyelesaikan Makalah “Sistem Informasi Manajemen Pariwisata” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas matakuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang merupakan tugas wajib sebagai salah satu yang menjadi komponen penilaian. Bahan-bahan untuk membuat makalah ini kami ambil dari berbagai sumber  seperti buku dan internet.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, baik dari segi isi, penulisan dan kata-kata. Dikarena keterbatasan data dan referensi maupun kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk para pembaca.
 Jakarta, April 2012



DAFTAR ISI

Halaman Judul       i
Kata pengantar     ii
Daftar isi     iii

BAB I             PENDAHULUAN   1
A.    Latar Belakang  1
B.     Perumusan Masalahan      1
C.     Tujuan Penulisan  2

BAB II           PEMBAHASAN    3
A.    Analisis sistem Pariwisata       3
B.     Hubungan sistem pariwisata dengan lingkungan   4
C.     Model dan Penjelasan SIM Pariwisata    6
D.    Data-Data yang Diperlukan dalam Suatu Perencanaan 
      Pariwisata yang Dapat Diakses Melalui Website   12
E.     Kelebihan dan Kekurangan Sistem Manajemen   
      Pariwisata     13

BAB III          PENUTUP        14
A.    Kesimpulan       14
B.     Saran      14

Daftar Pustaka       15

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Makalah ini akan membahas tentang Sistem Informasi Manajemen secara umum dan manajemen Pariwisata secara khusus. Sistem informasi Manajemen sendiri adalah kumpulan daripada elemen-elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang bertujuan untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna bagi pemakainya. Bagian yang akan kami bahas selanjutnya adalah manajemen pariwisata dan sistemnya.
Dalam makalah ini kami akan menjelaskan bagaimana seseorang yang belum melakukan perjalanan wisata (calon wisatawan) beraktifitas untuk merencanakan, meyiapkan, dan melaksanakan kegiatan wisata, hingga menjadi wisatawan, baik wisatawan domestic maupun wisatawan mancanegara. Dan lebih rinci juga akan kami jelaskan bagaimana proses calon wisatawan mancanegara berwisata ke Indonesia, dengan penggambaran sebuah sistem yang akan kami bahas di bab 2.
Pariwisata akan sangat berkaitan dengan sistem, karena pariwisata adalah bagian dari sub sistem kehidupan secara menyeluruh. Pariwisata berkaitan dengan berbagai macam kegiatan wisata dan didukung brbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan pemerintah.
Pariwisata memiliki hubungan dengan lingkungan pada suatu Negara. Karena pariwisata tidak hanya berhubungan dengan wisatawan dan obyek wisata saja tetapi juga saling berkaitan dengan masyarakat dan pemerintah.

B.       Perumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan di bahas di bab 2 adalah :
1.         Analisis sistem Pariwisata
2.         Hubungan sistem pariwisata dengan lingkungan
3.         Model dan penjelasan sistem informasi manajemen pariwisata
4.           Data-Data yang Diperlukan dalam Suatu Perencanaan Pariwisata yang      Dapat Diakses Melalui Website.
5.         Kelebihan dan kekurangan dari sistem manajemen pariwisata.

C.      Tujuan Penulisan
Makalah ini kami buat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan akan sistem manajemen pariwisata, dan bagaimana hubungannya dengan lingkungan eksternal. Mengetahui bagaimana tahap-tahap yang dilakukan oleh calon wisatawan dalam melakukan perjalanan wisatanya mulai dari menyiapkan dokumen-dokumen perjalanan hingga wisatawan kembali ke Negara atau daerah asalnya.

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Analisis Sistem Pariwisata
Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Atau disebut juga dengan industry jasa. Mereka menangani jasa mulai dari transportasi, jasa keramahan, tempat tinggal, makanan dan minuman dan jasa bersangkutan lainnya seperti  bank, asuransi dan keamanan, dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian, petualangan, dan pengalaman baru dan berbeda lainnya.
Menurut Undang-undang No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, dan Pemerintah.
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (business) atau untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, atau semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
Dalam melakukan perjalanan wisata, wisatawan mengandalkan berbagai media informasi seperti peta, brosur dan website. Peta memudahkan wisata dalam menemukan tempat wisata dengan mudah. Keterbatasan informasi yang ditampilkan ke dalam peta yang kecil menjadi kelemahan peta sebagai media informasi yang tepat. Brosur menyediakan informasi yang cukup tentang suatu objek wisata. Namun brosur juga memiliki kendala jika harus dihubungkan dengan objek yang lain misalnya wisata candi dengan hotel murah, wisata air dengan agen pariwisata dan sebagainya. Media website sebagai pemandu wisata yang cepat dan akurat menjadi alternatif terakhir dalam meraih informasi. Kurangnya pemberian informasi terkini dan jumlah website penyedia wisata yang sangat banyak semakin membuat wisatawan bingung memilih tempat wisata yang tepat.
Wisatawan mancanegara yang hendak melakukan perjalanan wisata ke dalam negeri (Indonesia) tentu membutuhkan dokumen-dokumen perjalanan resmi seperti paspor, visa, tiket, dan lain-lainnya. Semua dokumen-dokumen tersebut tidak akan terlepas dari peran pemerintah untuk mengeluarkan dokumen resmi tersebut, begitu juga dengan kerjasama antara pemerintah dengan pariwisata. Pariwisata memberikan segala peraturan-peraturan yang berkaitan dengan destinasi wisata kepada wisatawan. Dan untuk memperoleh informasi mengenai dokumen perjalanan, peraturan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pariwisata, maka pihak yang terkait (dinas pariwisata dan pemerintah) menyediakan berbagai informasi dalam bentuk website yang bisa di kunjungi kapan saja dan dimana saja oleh wisatawan.

B.       Hubungan sistem pariwisata dengan lingkungan
Meningkatnya pendapatan, aspirasi, dan kesejahteraan warga mengakibatkan meningkatnya konsumsi jasa dalam bentuk komoditas wisata dan bagi sebagian masyarakat telah menjadi suatu bagian dari kebutuhannya. Pada masa-masa liburan sekolah, banyak diantara warga yang mengisinya dengan berwisata ke suatu daerah yang menjadi tujuannya. Untuk memudahkan para warga yang ingin berwisata, dibutuhkan suatu pelayanan informasi yang serba cepat, efisien, dan efektif mengenai tujuan wisata beserta obyek-obyek yang menarik yang ada serta sarana transportasi yang bisa digunakan dalam mencapai tujuan.
Disamping kebutuhan para wisatawan terhadap informasi yang akurat dan lengkap, terdapat pula pihak-pihak lainnya yang membutuhkan data beserta informasi terkait, diantaranya yaitu pengelolaan industri kepariwisataan dan pemerintahan karena memiliki peran dalam mengambil keputusan dan sebagai penentu kebijakan di bidang kepariwisataan. Kebutuhan akan informasi ini berbeda di setiap pihak, sesuai dengan kebutuhannya. Bagi para wisatawan, kemudahan dalam pengaksesan akan membantunya dalam merencanakan perjalanan wisatanya.

Sebagai pihak pengelola industri pariwisata beserta  pihak pemerintah, dengan keberadaan Sistem Informasi Manajemen yang baik akan sangat membantu dalam pengambilan keputusan. Dengan adanya Sistem Informasi yang terintegrasi dan dengan adanya dukungan sistem komputerisasi, manajemen data pariwisata akan lebih mencapai sasarannya.
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa pariwisata akan berhubungan dengan pemerintah, ekonomi, dan masyarakat.
 dinas pariwisata mengumpulkan data-data seputar pariwisata seperti :
*        Data indutri pariwisata, antara lain :  Hotel dan akomodasi, Biro travel/perjalanan wisata (transportasi), Jasa penjual makanan dan minuman serta Jasa konsultan.
*        Data Tujuan Pariwisata, antara lain : Pesona alam, budaya, serta minat khusus, Fasilitas, Aksesibilitas, Lingkungan, Kebijakan dan regulasi, Manajemen destinasi,  Komunikasi dan informasi.
Semua data-data yang ada di terbitkan oleh pengelola website dinas pariwisata Indonesia, dalam bentuk informasi bagi pemakai atau pengunjung website tersebut. Sehingga pembisnis maupun masyarakat dapat meng-akses darimana saja ia berada.
Pariwisata berbasis Sistem Informasi berarti adanya suatu manajemen sistem informasi kepariwisataan yang berbasis pengolahan data elektronik dimana keberadaan Sistem Informasi Manajemen Pariwisata ini dapat pula dibuat suatu sistem yang mendukung keputusan pariwisata. Dengan adanya sistem ini akan memudahkan wisatawan dalam menentukan rencana perjalanan wisatanya, selain itu bagi industri pariwisata dan bagi pemerintah, sistem informasi yang baik akan sangat membantu dalam pengambilan keputusan.

C.      Model dan penjelasan Sistem Informasi Manajemen Pariwisata
 Menurut  Mill dan Morison (1985)   pariwisata  terkait erat dengan aktivitas perpindahan tempat yang merupakan sebuah sistem dimana bagian-bagian yang ada tidak berdiri sendiri melainkan saling terkait satu sama lain seperti jaring laba-laba (spider’s web). Sistem Pariwisata menurut  Jordan (dalam Leiper, 2004) adalah tatanan komponen dalam industri pariwisata dimana masing-masing komponen saling berhubungan dan membentuk sesuatu yang bersifat menyeluruh. Sedangkan Bertalanffy (dalam Leiper, 2004) mendefinisikan sistem sebagai satu  kesatuan elemen yang saling terkait satu sama lain didalamnya dan dengan lingkungannya. Hall (2000)  menggambarkan secara umum sistem pariwisata   mengandung 3 bagian penting yaitu (1) a set of element (entities), (2) the set of reletionships between the elements, (3) the set relationship between those element and environment. Bagian-bagian penting inilah yang akan menghasilkan suatu sistem yang  saling terkait satu sama lain
Ada beberapa model sistem pariwisata yang dikenal.  Mill dan Morison  (1985) mengembangkan sistem pariwisata model jaring laba-laba, dimana  ada 4  subsistem yang terkandung di dalamnya, yaitu  pasar (market), perjalanan (travel), pemasaran (marketing) dan  tujuan wisata (destination). Dimana masing-masing komponen saling terkait satu sama lain.  Pasar  oleh Mill dan Morison dianalogikan dengan  konsumen  yaitu  bagian yang berkaitan erat dengan kegiatan perjalanan karena konsumen/pasar adalah subyek atau pelaku perjalanan, dimana pasar sangat berperan dalam melakukan pembelian perjalanan. Keputusan untuk melakukan perjalanan/menjadi wisatawan tidak berkaitan erat dengan sistem segmentasi pasar yang merupakan sebuah sistem tersendiri.
Sub sistem pasar terdiri dari komponen-komponen yang memiliki keterkaitan satu sama lain, yaitu perilaku konsumen berupa kebutuhan, keinginan dan motif  yang dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Perjalanan adalah aktivitas yang akan dilakukan konsumen. Seorang individu memutuskan melakukan perjalanan karena 3 hal :
1.        Jika ia menganggap perjalanan yang dilakukan sebelumnya dapat memuaskan  keinginannya.
2.        Menganggap perjalanan yang akan datang dapat memuaskan keinginannya.
3.        Ada faktor di luar dirinya/eksternal yang mempengaruhi, baik itu teman, keluarga, media, dan sebagainya. Kombinasi ketiga faktor itu yang akan menentukan perilaku individu  dalam membeli produk perjalanan.(Mill and Morrison, 1985:9).

Perjalanan berkaitan erat dengan pasar (konsumen). Ketika seseorang memutuskan akan melakukan perjalanan ia pasti sudah menentukan tempat tujuan, kapan dan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu Miil dan Morison menyebut perjalanan  adalah  segmen sistem pariwisata yang penting dan bertujuan mendistribusikan  serta menganalisis pilihan-pilihan wisatawan. Dengan demikian  bisa diketahui keecenderungan dari variasi segmentasi perjalanan. Atau dengan kata lain untuk mengetahui  bentuk-bentuk  permintaan perjalanan. Data arus wisatawan domestik maupun internasional merupakan langkah awal untuk mengetahui pergerakan wisatawan dalam melakukan perjalanan saat ini dan melakukan  prediksi pergerakan wisatawan yang akan datang. Dengan data tersebut bisa diketahui trend dari perjalanan dan prospeknya dimasa yang akan datang. Bentuk perjalanan merupakan kombinasi dari siapa yang melakukan perjalanan, dimana, kapan dan bagaimana perjalanan dilakukan.
Perjalanan juga terkait erat dengan  cara menuju (mode accessibility) apakah melalui jalan darat dengan kereta api, mobil, maupun melalui udara (pesawat terbang) atau melalui laut (kapal, kapal pesiar). Cara merencanakan perjalanan (mode desain travel), cara mengoperasikan perjalan (mode operation travel) dan cara memasarkan perjalanan (mode marketing travel). Obyek wisata atau tujuan wisata merupakan subsistem pariwisata berikutnya. Tujuan wisata terdiri dari atraksi wisata dan pelayanan, dimana masing-masing bagian saling mempengaruhi untuk mewujudkan kepuasan wisatawan. Karena kepuasan konsumen  akan mempengaruhi sistem penjualan perjalanan serta terkait erat dengan aspek pemasaran. Selanjutnya upaya untuk memasarkan obyek wisata dikemas dalam strategi pemasaran dengan mempertimbangkan pasar. Begitu seterusnya.
Subsistem tujuan wisata memiliki tiga komponen yaitu:  Pertama, kondisi fisik  destinasi  yang terkait dengan  iklim,  keragaman atraksi baik yang alami maupun buatan. Kedua, destinasi mix yaitu berupa komponen tipologi atraksi (scope, kepemilikan, permanensi, serta kekuatan yang nampak), fasilitas, infrastruktur, transportasi, dan hospitality. Ketiga, desain dan pembangunan destinasi wisata (Mill and Morrison, 1985).



Seperti yang telah kita pelajari bersama bahwa Sistem Informasi Manajemen itu mempunyai banyak ciri-ciri, yang di antaranya adalah sistem mempunyai hubungan, sistem harus punya input dan output. Dalam sistem informasi yang kita buat ini merupakan bentuk sistem pariwisata (terutama pariwisata Indonesia) dengan berpedoman dengan ciri-ciri di atas. Adapun penjelasan yang lebih rinci sebagai berikut:
Pertama, kami akan menjelaskan tentang manajemen dalam sistem pariwisata yaitu Dinas Pariwisata. Seperti halnya telah kami jelaskan sebelumnya, bahwa dinas pariwisata merupakan subsistem dari sistem pariwisata, yang berperan menyajikan data-data mengenai berbagai macam hal yang berkaitan dengan pariwisata Indonesia ke dalam pusat informasi (website). Dinas pariwisata yang berhubungan langsung dengan pemerintah, yang menentukan semua peraturan-peraturan tentang pariwisata Indonesia.
Dinas pariwisata merupakan subsistem yang berpengaruh terhadap subsistem lainnya, karena susbistem ini yang melakukan pengambilan keputusan secara keseluruhan tentang pariwisata Indonesia. Dan juga menentukan arah pariwisata secara menyeluruh. Dan segala keputusan yang diambil oleh dinas pariwisata kemudian di jadikan data dan dikelola dalam pusat informasi (website) yang nantinya akan menjadi informasi untuk siapa saja yang memerlukannya.
Kedua, dalam sistem ini kami juga membuat subsistem yang kami sebut dengan pusat informasi (website). Subsistem ini merupakan bagian yang sangat penting, karena subsistem ini yang menyimpan semua data pariwisata maupun informasi pariwisata yang di kelola oleh manajemen atau dinas pariwisata.
Semua subsistem dalam sistem pariwisata ini dapat berhubungan langsung dengan pusat informasi, baik manajemen, input ataupun output. Subsistem ini dikelola oleh manajemen atau dinas pariwisata.
Ketiga, adalah Input di sini kami menggunakan daftar calon wisatawan. Input adalah data yang nantinya akan diproses menjadi output, input bisa berhubungan langsung dengan pusat informasi, karena sebelum melakukan perjalanan wisata calon wisatawan akan mencari informasi tentang destinasi wisata, dokumen-dokumen perjalanan wisata, tansportasi, akomodasi dan atau paket wisata lainnya. Dengan meng-akses website semua informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Sehingga calon wisatawan dapat merencanakan perjalanan wisata seperti apa yang akan dipilihnya dan persiapan apa saja yang akan dilakukan sebelum berwisata.
Keempat, adalah proses menjadi wisatawan. Persiapan-persiapan yang dilakukan oleh calon wisatawan sebelum melakukan perjalanan wisata. Apabila ia menginginkan berwisata ke luar Negara atau luar Daerah, maka dokumen perjalanan apa saja yang harus dimilikinya. Di sini kami menuliskan sub-sistem dari proses tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
a)      Identitas diri : adalah dokumen resmi yang dimiliki semua orang, salah satunya KTP (Kartu Tanda Penduduk).
b)      Paspor : adalah Dokumen perjalanan resmi yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintah suatu Negara. Paspor biasanya digunakan jika calon wisatawan ingin berwisata ke luar Negara.
c)      Visa : adalah dokumen yang dikeluarkan oleh sebuah Negara memberikan seseorang ijin untuk masuk Negara tersebut dalam suatu periode waktu dan tujuan tertentu.
d)     Tiket Perjalanan Wisata : Dokumen yang dibuat oleh perusahaan angkutan perjalanan baik penerbangan, bis, kereta api maupun kapal laut untuk menyatakan seseorang telah member kursi di angkutan.
e)      Fiscal : adalah pajak perjalanan.

Proses pemeriksaan dokumen perjalanan tersebut wajib dilaksanakan karena merupakan sesuatu hal yang penting bagi Negara yang akan ditinggalkan atau Negara yang akan dikunjungi maupun Negara dilalui oleh wisatawan atau penumpang bersangkutan.
Penerapan peraturan dan ketentuan CIQ (Costum, Immigration, Quarantine) antara Negara satu dengan Negara lainnya tidak sama sehingga setiap orang yang akan melakukan perjalanan antar Negara harus secara seksama mempelajarinya agar perjalanan menjadi menyenangkan dan tanpa hambatan.
Terakhir, adalah outputs (Daftar Wisatawan Domestik dan Wisatawan Mancanegara). Setelah melalui beberapa proses di atas maka calon wisatawan dapat dikatakan wisatawan dan dapat melakukan perjalanan yang diharapkan. Sistem outputs ini akan memberikan data-data wisatawan ke dalam pusat informasi, yang menjadi informasi bagi manajemen untuk melihat perkembangan pariwisata Indonesia saat ini, dan untuk menentuan arah kebijakan seperti apa yang akan diambil untuk menjadikan pariwisata Indonesia lebih baik lagi. Di sini ada feedback dari pusat informasi yang juga akan memberikan informasi-informasi tentang pariwisata Indonesia kepada wisatawan yang sedang melakukan perjalanan wisata.
Demikian sistem ini bekerja sesuai dengan bagiannya masing-masing, akan tetapi saling berhubungan satu sama lain dan menciptakan hubungan yang harmonis. Agar terciptanya tujuan yang diinginkan.

D.    Data-Data yang Diperlukan dalam Suatu Perencanaan Pariwisata yang Dapat Diakses Melalui Website.
1) Data Perencanaan Pengembangan
    • Pengembangan wilayah yang menjadi tujuan wisata dan kebijakannya
    • Karakteristik di daerah yang menjadi obyek wisata
    • Pesona alam, aksesibilitas, fasilitas, SDM, dan informasi obyek wisata
    • Segmen pasar.
2) Data Wisatawan
    • Profil wisatawan
    • Jumlah pengunjung
    • Pendapatan devisa
    • Tinjauan geografis, demografis, psikografis, serta perilaku dari wisatawan
3) Data Industri Pariwisata
    • Hotel dan akomodasi.
    • Biro travel/perjalanan wisata (transportasi)
    • Jasa penjual makanan dan minuman
    • Jasa konsultan
4) Data Tujuan Pariwisata
    • Pesona alam, budaya, serta minat khusus
    • Fasilitas
    • Aksesibilitas
    • Lingkungan
    • Kebijakan dan regulasi
    • Manajemen destinasi
    • Komunikasi dan informasi

E . Kelebihan dan Kelemahan dari Pusat Informasi Berbasis Website.
*      Kelebihan :
1.    Jangkauan pasar yang sangat luas.
Karena pengguna Internet yang begitu banyak dan semakin hari semakin meningkat, tentu saja peluang bisnis di Internet semakin besar.
2.    Bisa diakses oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.
Internet adalah dunia tanpa batas. Informasi Perusahaan atau Bisnis bisa dilihat oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.
3.    Akses Informasi yang sangat mudah.
Hanya dengan beberapa klik mouse, pengunjung bisa melihat informasi tentang  produk dan jasa.
4.    Update Informasi yang fresh.
Melalui website, dapat memberikan Informasi terbaru dengan sangat cepat.
5.    Publikasi dan periklanan.
6.    Proteks Brands.
Di Internet tidak mungkin terdapat 2 nama domain yang sama. Nama Domain yang sudah dimiliki tidak dapat digunakan oleh instansi atau perusahaan lain.
*      Kekurangan
1.      Kesulitan utama secara teknis ada pada ketersediaan akses internet, serta peralatan komputer dan jaringan yang kurang memadai.
2.      Secara non teknis kesulitan ada pada ketersediaan data (content) dari Dinas Pariwisata sendiri yang mana sangat membutuhkan kerjasama dan keterbukaan dari setiap bidang dan seksi yang ada, sehingga data dapat terintegrasi dengan baik.
3.      Kemampuang SDM yang relatif masih rata-rata dan belum sampai pada tingkat yang mahir khususnya penguasaan jarirngan komputer dan intern

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pariwisata berbasis TI dalam hal ini berarti adanya suatu Sistem Informasi Manajemen yang berbasis pada pengolahan data elektronik. Teknologi informasi yang sangat bermanfaat adalah pembangunan Sistem Informasi Manajemen Pariwisata. Dengan keberadaan SIM Pariwisata ini akan dapat juga dibuat Sistem Pendukung Keputusan Pariwisata.
Manfaat sim bagi wisatawan adalah untuk memudahkan mereka menentukan rencana perjalanan wisatanya dan bagi industri pariwisata dan pemerintah, adanya sistem informasi yang baik sangat membantu mereka untuk tujuan pengambilan keputusan. Suatu Sistem Informasi Manajemen dapat membantu kedua pihak terakhir.

B.     Saran

1.      Menurut kelompok kami, untuk menunjang keberhasilan sistem informasi manajemen pariwisata pada Dinas kepariwisataan. Maka sangat dibutuhkan hubungan yang harmonis dan saling mendukung antara sub-sub sistem dalam Sistem Informasi Manajemen Pariwisata.
2.      Ketersediaan akses internet, peralatan maupun SDM yang memiliki potensi sangatlah membantu dalam mempermudah calon wisatawan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
3.      Harus selalu meng-update data setiap saat dan berupaya membangun komunikasi dengan mitra bisnis terkait.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/48673835/Model-Sistem-Pariwisata-Daerah-Klaten
Ismayanti. Pengantar Pariwisata, 2009
McLeod,Jr, Raymond, George P. Schell. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta :    Salemba empat, 2008








Rabu, 25 April 2012

Menejemen Straategi : Analisis Variabel Eksternal AQUA Group



AQUA Group PT Tirta Investama, PT Aqua Golden Mississippi,
dan PT Tirta Sibayakindo
Analisis Variabel Ekstrnal AQUA Group
Aqua adalah nama produk air mineral yang sangat terkenal di masyarakat Indonesia, karena aqua sangat berperan penting dalam kelangsungan hidup keluarga dan masyarakat. Aqua juga berkontribusi secara proaktif untuk mewujudkan hidup sehat keluarga Indonesia, seperti slogan Aqua yaitu “Kebaikan Alam Kebaikan Hidup”. Selain itu aqua juga ikut serta dalam menciptakan kesejahteraan Masyarakat, seperti : peduli terhadap lingkungan dan sosial, menciptakan lapangan pekerjaan,  dan memainkan peranan penting dalam perkembangan industri serta pendapatan Negara.
Berikut ini adalah variabel-variabel kunci yang mempengaruhi AQUA antara lain :
1.      Variabel Ekonomi
a.       Tingkat produktivitas pekerja
Apabila produktivitas pekerja menurun maka akan berdampak pada pendistribuan produk yang akan menurun, dan akan mengecewakan konsumen karena permintaan akan produk tidak terpenuhi secara maksimal.
b.      Perbedaan pendapatan menurut kawasan dan kelompok konsumen
Apabila pendapatan pada kelompok ekonomi menengah, dan ekonomi menengah ke atas sudah pasti akan meningkatkan penjualan produk, dan meningkatkan pelanggan. Tetapi apabila  pendapatan kelompok menengah ke bawah yang biasanya bermukim di pedesaan atau pinggiran kota, mereka hanya akan membeli air kemasan jika hendak bepergian, dan untuk kesehariannya mereka cenderung memilih untuk memasak air sendiri. Dengan demikian berpengaruh terhadap pendistribusian produk Aqua meskipun tidak terlalu besar.
c.       Tarif pajak
Jika pemerintah menaikkan pajak maka biaya perusahaan juga akan meningkat, sehingga bisa terjadi harga produk juga akan naik
2.      Variabel Sosial, Budaya, Demografis, dan Lingkungan yang penting
a.       Tingkat kehamilan
Apabila tingkat kehamilan di Negara ini semakin meningkat maka akan berpengaruh baik terhadap permintaan produk Aqua, karena wanita hamil di sarankan untuk banyak mengkonsumsi air mineral untuk menjaga kesehatan ibu dan anak dalam kandungan.
b.       Tingkat kelahiran
Sama halnya dengan tingkat kehamilan. Tingkat kelahiran juga berpengaruh baik terhadap permintaan produk Aqua, karena sangat penting bagi ibu menyusui untuk minum 10-11 gelas sehari guna mengganti cairan yang digunakan tubuh untuk memproduksi susu sekaligus menghindakan Ibu dari dehidrasi . 
c.       Tingkat harapan hidup
Air sangat penting bagi kehidupan manusia, karena tubuh kita terdapat sekitar 80% air di dalamnya. Dengan hal tersebut, semakin luas kesempatan Aqua untuk mensosialisasi masyarakat untuk mengkonsumsi air mineral agar menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan harapan untuk hidup. sehingga produksi dan permintaan akan terus meningkat.
d.      Pendapatan per kapita
Semakin tinggi pendapatan per kapita maka semakin meningkat permintaan pasar, dan akan meningkatkan produksi.
e.       Gaya hidup
Apabila masyarakat memilih gaya hidup sehat maka akan berpengaruh terhadap permintaan produk dan konsumen akan beralih menjadi pelanggan.
f.        Kemacetan lalu lintas
Apabila tingkat kemacetan lalu lintas tinggi maka akan meningkatkan permintaan produk
g.      Lingkungan dalam kota
Apabila lingkungan dengan cuaca yang panas akan berpengaruh terhadap peningkatan permintaan, tetapi apabila lingkungan dengan cuaca yang dingin maka permintaan akan menurun
h.      Program-program sosial
Program sosial yang diselenggarakan oleh aqua adalah :
·           produk Pertanian yang berkesinambungan
·           Pengelolaan sampah
·           Pendidikan lingkungan dan kesehatan
·           Akses ke air bersih dan sanitasi
·           Penghijauan
·           Manajemen irigasi terpadu.
Dengan program tersebut, maka aqua akan semakin mendapatkan kepercayaan masyarakat dan mendapatkan citra yang baik juga, sehingga akan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.
i.        Pengelolaan sampah atau limbah
Dengan semakin tingginya produksi dan permintaan pasar akan produk air dalam kemasan (aqua), maka akan semakin menambah limbah yang dihasilkan terutama untuk kemasan botol dan aqua gelas. Dengan hal tersebut aqua telah membuat program mulai dari inisiatif daur ulang sampah botol plastik yang dimulai tahun 1993, dengan memberikan mesin pencacah plastik yang hasilnya diekspor ke Cina sebagai bahan Poliester. Kemudian inisiatif membuat program pengolahan sampah berbasis masyarakat. Dalam perubahan perspektif kesejahteraan pemulung, Aqua telah memulai program memperkenalkan akses pemulung dengan asuransi kesehatan.
Dengan program tersebut tentu akan membantu pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan limbah, atau mendaurulang sampah botol plastic yang susah untuk hancur jika dibiarkan.
3.      Variabel Politik, Pemerintah, dan Hukum
a.       Undang-undang perlindungan alam
Adanya UU perlindungan alam maka akan menjadikan kendala bagi aqua karena air yang di produksi berasal dari alam.
b.      Peraturan eksport-import
Apabila pemerintah membuat peraturan eksport-import yang terlalu rumit maka akan menjadikan kendala untuk aqua dalam mengeksport produknya.
c.       Peraturan khusus daerah dan pusat
d.      Perubahan dalam undang-undang perpatenan
Dengan adanya perubahan undang-undang perpatenan hak maka akan menyulitkan aqua untuk tetap menggunakan merk tersebut.
4.      Variabel Teknologi
a.       Mesin produksi yang canggih
Di tahun 1987, AQUA memperkenalkan satu jalur baru dari kemasan terbuat dari PET (polyethilene terephthalate). Dibandingkan PVC, kemasan terbuat dari PET mempunyai empat keuntungan utama :
§  Bahan kemasan mempunyai kejernihan tingkat tinggi membuat air nampak “sejernih kristal “
§  Permeabilitas gas sangat rendah, membuat isi tidak sensitif terhadap atmosfir sekitarnya.
§  Kemasan jauh lebih kuat dan lebih jarang bocor atau di tembus.
§  Zat-zat kimia yang digunakan dalam pembuatan PET lebih kecil dalam merusak lingkungan umum daripada penggunaan dalam pembuatan PVC.
Botol PET ciptaan AQUA ini sekarang menjadi standar dunia. Dengan adanya teknologi yang canggih maka kualitas produk akan semakin terjamin dan produksi akan terus meningkat.
b.      Internet
Dengan adanya teknologi internet yang sudah kita rasakan seperti sekarang ini, akan memberi banyak kemudahan untuk aqua dalam memberikan informasi kepada stakeholder. Juga member kemudahan untuk menguasai pasar baik di Indonesia atau Negara-negara lain.

Analisis Kompetitif : Model Lima Kekuatan Porter

1.      Persaingan antar Perusahaan Saingan
Kebutuhan masyarakat akan air minum meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk. Kesadaran masyarakat akan butuhnya air minum yang bersih dan menyehatkan berpengaruh pada persepsi masyarakat akan konsumsi Air Minum Dalam Kemasan. Atas dasar itulah, banyak pemain baru yang masuk dalam industri ini.
Menurut data Aspadin(Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia), tercatat lebih dari 400 perusahaan AMDK dan lebih dari 600 merek yang ada di pasaran. Hal ini menjelaskan bahwa beberapa perusahaan memiliki lebih dari satu merek untuk merespon tuntutan pasar yang beragam mulai dari harga sampai dengan kualitas. Sebagai contoh, PT. Golden Aqua Mississipi yang memproduksi Aqua juga memproduksi VIT.
Pemain dalam Industri butuh usaha ekstra keras untuk meningkatkan  produk yang berbeda, kualitas yang terjamin dan brand image. Kondisi persaingan sangat ketat karena banyak pesaing menjual produk AMDK yang sama. Untuk itu diperlukan informasi pasar dan kondisi pesaing terutama kelemahan dan kekuatan pesaing. Informasi itu penting berhubungan dengan penggunaan kebijakan tentang produk, harga, promosi dan distribusi.

2.      Potensi masuknya pesaing baru
Di Indonesia Dari tahun ke tahun konsumsi air kemasan terus meningkat, tercatat tahun 1973 kapasitas produksi hanya 6 juta liter per tahun. Tahun 2001 meningkat tajam menjadi 5,4 milyar liter. Setahun kemudian naik 31,5% menjadi 7,1 milyar liter. Lalu pada 2003 meningkat 14,1% mencapai 8,1 milyar liter. Tahun 2011 konsumsi air kemasan mencapai 17,3 milyar liter meningkat 23% di bandingkan tahun 2010. Tahun 2012 diperkirakan konsumsi air kemasan meningkat menjadi 19,88 milyar liter per tahun.
Dengan data di atas maka terdapat potensi masuknya pesaing baru di indonesia, karena permintaan akan AMDK semakin meningkat. Tetapi dengan banyaknya merk atau produk yang sudah ada sekarang, maka pemerintah harus ekstra ketat mengawasi keberlangsungan produk tersebut, karena banyak survey yang menyatakan terdapat produk AMDK yang membahayakan untuk konsumen. Sehingga proses pengolahan dan pembuatan AMDK harus mempunyai standart khusus yang sudah ditetapkan. Dan pendatang baru juga harus memperhatikan skala ekonomi, perbedann produk yang eksklusif, identitas merek, kebutuhan modal, akses ke dalam distribusi, keuntungan dari biaya absolute, akses yang dibutuhkan, kebijakan pemerintah, dan balasan yang diharapkan. Dengan demikian tidak semakin bertambah merek AMDK yang ada dalam pasaran, dan akan mengurangi persaingan di industry.
3.      Potensi pengembangan produk-produk pengganti
Salah satu ancaman dalam industri AMDK adalah air isi ulang. Meskipun merek-merek tertentu telah memberi peringatan untuk tidak boleh mengisi dengan produk lain, tetapi hal itu tidak berpengaruh karena pengawasan tidak ketat dalam aplikasinya. Terlebih harga air mineral isi ulang yang lebih murah dan tetap praktis. Apalagi melihat harga kebutuhan pokok semakin meningkat, tentu masyarakat menengah ke bawah lebih memilih alternative tersebut karena kebutuhan akan air mineral tidak mungkin dikurangi.
4.      Daya tawar pemasok
Dalam industri AMDK tentu pemasok mempunyai daya tawar yang tinggi, karena kebutuhan akan bahan baku plastik untuk membuat kemasan (galon, botol, dan gelas) tidak ada penggantinya. Dan tentu akan berpengaruh terhadap persangan dan juga biaya yang di keluarkan perusahaan.
5.      Daya tawar konsumen
Dalam industri AMDK daya tawar pembeli cukup tinggi, mengingat banyak alternative lain yang tersedia di pasaran. Tetapi tidak terlalu mengancam dalam industri terutama merk AQUA karena berorientasi terhadap kualitas. Jika konsumen sudah percaya dan loyal terhadap air mineral yang di konsumsi pasti ia tidak akan mudah beralih. Apalagi produk yang di konsumsi berkaitan dengan kesehatan, pasti tidak akan main-main dalam menetukan pilihannya, meskipun banyak merek yang ada. 

Kesimpulan

Berdasarkan model lima factor kekuatan porter di atas maka dapat disimpulkan bahwa, industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) tidak  mempunyai ancaman yang cukup serius dalam persaingan baik dalam industry maupun pendatang baru, karena orientasi konsumen cenderung terhadap kualitas produk. Dan hanya sebagian kecil dari konsumen yang orientasinya terhadap harga. Tetapi masalah yang menjadi ancaman bagi industri AMDK adalah faktor lingkungan. Mengingat industri ini yang mengakibatkan limbah plastik semakin meningkat dan hampir tidak bisa dimusnahkan. Meskipun berbagai alternative telah dilakukan tetapi belum dapat dirasakan keberhasilannya.
Peluang dalam industri Air Mineral Dalam Kemasan sangat baik, yaitu dapat kita lihat semakin bertambahnya penduduk Indonesia baik dilihat dalam tingkat kehamilan dan kelahiran, maka memberi peluang yang cemerlang karena dapat meningkatkan penjualan yang berdampak terhadap peningkatan produksi,  peningkatan tenaga kerja, peningkatan pendapatan dan peningkatan laba bagi perusahaan. Dan juga peran pemerintah untuk mensosialisasikan cara hidup sehat untuk minum air 10-11 gelas per hari per orang juga mendatangkan peluang bagi industri AMDK untuk meningkatkan produksinya.

Matrik Evaluasi Faktor Eksternal
No
Faktor-faktor eksternal (peluang)
Bobot
Peringkat
Skor
1
Pangsa pasar dan tingkat pertumbuhan penduduk
0.20
4
0.80
2
Merambah kea gen-agen kecil yang belum mempunyai pasar local
0.14
3
0.42
3
Sosialisasi ke masyarakat mengenai pentingnya mengenai konsumsi air mineral yang bersih dan higenis dimana aqua mempunyai semua criteria yang dibutuhkan
0,15
3
0.45
4
Pemberian bantuan aqua untuk wilayah terpencil merupakan promosi aqua bahwa aqua juga peduli terhadap sesama
0.15
2
0.30
5
Air PDAM yang sekarang sudah tidak memungkin untuk di konsumsi, maka pemerintah mengajukan kepada masyarakat untuk mengkonsumsi air mineral dalam kemasan
0.19
4
0.76
6
Aqua mempunyai kesempatan besar untuk menebus pasar Internasional
0.14
3
0.42
Total
3.15


 Bobot keseluruhan dari peluang adalah 3.15, menunjukkan bahwa Aqua memiliki peluang bisnis yang cukup besar dan menjanjikan dalam meraih kesuksesan dan kelangsungan hidup perusahan serta untuk meraih keuntungan perusahaan dan pelanggan yang loyal.



No
Faktor-faktor eksternal (Ancaman)
Bobot
Peringkat
Skor
1
Pesaing :
Jenis produk
Harga produk

0.15
0.15

3
3

0.45
0.45
2
Faktor lingkungan dalam hal sampah dan limbah
0.20
4
0.80
3
Kekuatan tawar menawar pemasok
0.12
2
0.24
Total
1.94

Skor keseluruhan dari ancaman adalah 1.94 yang berarti menunjukkan bahwa aqua tidak mempunyai ancaman yang serius karena aqua sudah memiliki nama yang terkenal di masyarakat dan kualitas yang sudah tidak diragukan lagi. Hanya saja ancaman terbesar dari faltor lingkungan dalam hal sampah dan limbah, serta pesaing yang sangat banyak.

COMPETITIVE PROFILE MATRIX
No
Faktor-faktor Keberhasilan Penting
Bobot
Aqua
VIT
Peringkat
Skor
Peringkat
Skor
1
Promosi
0.20
4
0.80
2
0.40
2
Kualitas produk
0.15
4
0.60
3
0.45
3
Daya saing harga
0.15
3
0.45
4
0.60
4
Loyalitas konsumen
0.10
4
0.40
2
0.20
5
Pangsa pasar
0.10
4
0.40
3
0.40
6
Distribusi penjualan
0.12
3
0.36
3
0.36
7
Kapasitas produksi
0.08
3
0.24
2
0.16
8
Layanan konsumen
0.14
2
0.28
1
0.14
9
Ekspansi global
0.15
3
0.45
3
0.45
Total


3.98

3.16

Dari table di atas menunjukkan bahwa AMDK Aqua lebih unggul dibandingkan dengan VIT, hal itu terlihat pada promosi dan kualitas produk yang mempunyai skor lebih besar. Selain itu juga terlihat dari loyalitas konsumen juga menunjukkan skor lebih besar. Untuk menggantikan brand market VIT harus meningkatkan kualitas dan kepercayaan terhadap konsumennya. Meskipun hal itu sangat tidak mudah dan hampir tidak bisa. Karena masyarakat sudah mempercayai Aqua sebagai AMDK yang sudah terjamin kualitasnya.